Sertifikat ISO OHSAS
Sertifikat ISO OHSAS merupakan standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Sertifikat SMK3 yang saat ini sedang berlaku adalah ISO 450001 yang dikeluarkan pada 2018 lalu. OHSAS merupakan singkatan dari Occupational Health and Safety Series, sedangkan ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standarization. Umumnya, sertifikat ISO OHSAS merupakan sertifikat yang mengatur standar kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.
Fungsi sertifikat ISO OHSAS
Sertifikat ISO merupakan penetap standar internasional. ISO juga memiliki wakil-wakil dari badan standarisasi nasional di berbagai negara. Awalnya sertifikat ISO dinamakan IOS namun karena menurut bahasa Yunani, iso berarti sama atau equal, maka digunakanlah ISO. Walaupun menjadi landasan hukum tentang persetujuan dan standar nasional, ISO tidak termasuk organisasi pemerintahan. Menurut sejarah, ISO merupakan lembaga yang sudah berdiri sejak tahun 1947 dan telah menetapkan banyak standar industrial maupun komersial di dunia.
Sedangkan OHSAS merupakan standar internasional yang sengaja dibuat untuk penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan kerja atau yang disebut dengan Manajemen K3. OHSAS memiliki tujuan untuk melindungi para pekerja dari berbagai hal yang tidak diinginkan dan tidak terduga saat bekerja. Dengan adanya OHSAS, perusahaan jauh dari anggapan buruk tentang tidak memperhatikan keselamatan kerja para karyawannya. Sertifikasi OHSAS ini juga akan memudahkan pekerja dan membuat pekerja tidak perlu memikirkan biaya yang mesti ditanggung ketika mengalami kecelakaan saat sedang bekerja.
Perbedaan antara ISO 45001 dan OHSAS 18001
ISO 45001:2018 adalah standar internasional terbaru tentang manajemen kesehatan serta keselamatan kerja (Manajemen K3 / OH&S). Rencananya, ISO 45001 ini akan segera menggantikan OHSAS 18001:2007. Ternyata kedua sertifikasi ini memiliki perbedaan, lho. ISO 45001 adalah standar SMK3 yang dibuat oleh Komite proyek ISO). Ada beberapa perbedaan antara ISO 45001 dengan OHSAS 18001, perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.
Perbedaan pertama yang terlihat adalah tentang struktur. Dalam ISO 45001 dibuat berdasarkan ISO Guide 83 (Annex SL) tentang penetapan struktur tingkat tinggi yang umum serta menggunakan definisi umum untuk sistem manajemen (seperti ISO 9001, ISO 14001, dll). Struktur yang terbentuk ini bertujuan untuk memfasilitasi proses implementasi serta integrasi dalam beberapa sistem manajemen secara harmonis, terstruktur, dan efisien.
Selain itu, ada standar baru yang diperhatikan dalam ISO 45001, yaitu fokus yang kuat pada “konteks organisasi”. Dalam ISO 45001, seharusnya organisasi tidak hanya mempertimbangkan tentang isu K3 yang berdampak langsung. Namun, organiasi juga melibatkan masyarakat luas tentang kerja mereka yang tentunya akan berdampak pada komunitas sekitarnya. Organisasi-organisasi yang masih menggunakan OHSAS 18001 hanya mencantumkan tanggung jawab kesehatan dan keselamatan kerja pada manajer K3. Padahal penerapan dalam sistem organisasi mereka juga penting. ISO 45001 memperjelas mengenai penggabungan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja di keseluruhan manajemen organisasi. Dari situ akan mendorong top manajemen untuk memiliki peran kepemimpinan kuat dan tegas dalam sistem manajemen K3.
ISO 45001 memang berfokus untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko daripada bahaya. Itu juga yang menjadi persyaratan dalam OHSAS 18001. ISO 45001 memberikan syarat pada organisasi untuk memperhitungkan seperti apa pemasok dan kontraktor dalam mengelola risikonya. Ada beberapa konsep dasar yang berubah dalam ISO 45001 di antaranya adalah risiko, pekerja dan tempat kerja. Ada pula definisi baru dalam ISO 45001, seperti monitoring, pengukuran, efektivitas, kinerja dan proses K3.
Walaupun memiliki beberapa perbedaan, tujuan sertifikat ISO 45001 masih sama seperti OHSAS 18001. Tujuannya untuk mengurangi risiko dalam organisasi kerja dan memastikan keselamatan dan kesejahteraan para pekerjanya di dalamnya.
Baca Juga: Jasa Pembuatan SKA dan SKT
Cara mendapatkan sertifikat ISO OHSAS
Untuk mendapatkan sertifikat ISO OHSAS tentunya harus melalui beberapa tahapan yang memastikan kamu atau perusahaanmu layak mendapatkan sertifikat tersebut. Dikutip dari berbagai sumber, ada 6 tahapan yang harus kamu lakukan untuk mendapatkannya, di antaranya sebagai berikut.
- Tahap pertama: Persiapan
Bila kamu belum mengetahui tentang sertifikasi ISO OHSAS, kamu perlu mengikuti pelatihan ISO. Tapi kalau kamu sebelumnya sudah memahami perihal sertifikasi ISO OHSAS, kamu harus melakukan persiapan dengan mencari-cari jasa sertifikasi yang baik untukmu. Dengan mencari-cari dan membandingkan kualitasnya, biaya yang kamu keluarkan juga lebih jelas. Perlu kamu pahami bahwa biaya yang ditawarkan biasanya tergantung beberapa faktor seperti lokasi kantor, jenis perusahaan atau organisasi, dan banyaknya karyawan, dsb.
- Tahap kedua: Aplikasi
Jika sudah memilih jasa sertifikasi ISO OHSAS yang tepat, maka seorang Lead Assessor dari jasa sertifikasi tersebut untuk menganalisis sistem manajemen perusahaan dan organisasimu. Saat proses analisis ini berlangsung, perusahaan atau organisasi bisa menanyakan hal apa pun terkait dengan ISO OHSAS ini.
- Tahap ketiga: Initial Assessment (Stage 1)
Dalam tahap ini, perusahaan atau organisasimu akan mendapatkan laporan dari Lead Assessor mengenai permasalahan yang harus segera diselesaikan. Hal tersebut diperlukan agar manajemen mutu dalam perusahaan atau organisasimu memenuhi syarat assessment.
- Tahap keempat: Initial Assessment (Stage 2)
Dalam tahap keempat ini, Lead Assessor akan memberikan informasi tentang syarat yang harus perusahaan atau organisasimu patuhi tentang rekomendasi sertifikasi.
- Tahap kelima: Registrasi dan Sertifikasi
Setelah berhasil mendapat rekomendasi sertifikasi dari Lead Assessor, pendaftaranmu akan ditinjau dan dinilai layak atau disetujui. Kalau sudah sesuai dengan syarat yang diajukan, sertifikat ISO OHSAS untuk perusahaan atau organisasimu akan segera terbit dan dikirimkan padamu.
- Tahap keenam: Assesment Lanjutan
Ketika kamu sudah mendapatkan dan memegang sertifikasi ISO OHSAS, Lead Assessor tetap mendampinginmu dan memberikan laporan setahun sekali mengenai perushaan dan organisasimu. Hal ini ditujukan untuk memastikan perusahaan atau organisasimu tetap menjaga syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam sertifikasi tersebut.